Hoaks soal virus corona terus menyebar di media sosial. Selain mengawasi, memberikan label pada informasi bohong, dan meminta pemilik platform untuk take down hoaks, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) juga menindak tegas pelaku hoaks.
Hoaks soal virus corona terus merebak di media sosial. Sebuah publikasi di situs web resmi Menkominfo mengungkapkan bahwa ada 1.125 hoaks di media sosial terkait virus corona. Berikut ciri-ciri hoaks virus corona yang beredar di media sosial.
Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G. Plate menyebut sampai saat ini sudah ada 232 isu hoaks terkait virus corona.
EO Facebook Mark Zuckerberg, Rabu 4/3), mengatakan, perusahaannya akan memberikan iklan gratis bagi organisasi kesehatan dunia (WHO) untuk memberantas kabar bohong mengenai virus corona.
Presiden Republik Indonesia Joko Widodo telah mengumumkan dua orang di Indonesia positif terkena virus corona. Beberapa saat setelah informasi tersebut beredar, akun @KawalCOVID19 muncul di Twitter.
Organisasi Kesehatan Dunia alias World Health Organization (WHO) tengah berupaya menghentikan hoaks virus corona. WHO menempuh langkah yang tidak pernah terjadi sebelumnya untuk memberantas kesalahan informasi tersebut, yaitu dengan bergabung di TikTok.
Amazon menghapus daftar produk yang mengklaim dapat mencegah, mengobati, atau menyembuhkan virus corona. Perusahaan mulai memberi tahu merchant pihak ketiga tentang perubahan pada minggu ini.
Wabah virus corona yang menjangkit sejumlah negara masih menjadi pembahasan utama di ranah internet, khususnya media sosial dan pesan instan. Banyak informasi berseliweran, tak semuanya akurat. Kementerian Komunikasi dan Informatika memaparkan bahwa ada 54 hoaks tentang virus corona.
Twitter mencatat, ada lebih dari 15 juta twit yang membahas topik seputar virus corona selama 4 pekan dan perusahaan pimpinan Jack Dorsey ini memprediksi tren ini masih akan terus berlanjut. Tentu dari jutaan konten tersebut, tak semuanya akurat, alias kabar hoaks belaka.
Wabah virus corona yang menjangkit beberapa wilayah di sejumlah negara memang membuat kekhawatiran tersendiri tentang bagaimana penyebarannya. Tapi, masa tega bikin berita yang nyeleneh sampai bawa-bawa brand populer seperti Xiaomi, sih?
Sejarah Ford Mustang, Muscle Car Laki, Awalnya Ditarget untuk Cewek
Lin Jarvis Pensiun dari Yamaha Racing di Akhir Musim 2024
Seller Merapat, Biaya Layanan Tokopedia Naik Mulai Awal Mei
8 Hal yang Harus Dilakukan Setelah Motor Dipecut buat Mudik
Usai Lawatan ke Indonesia, Tim Cook Tancap Gas ke Singapura
Joan Mir Curhat Performa Menyedihkan Honda di MotoGP 2024
Wishlist Baru Para Gamer di Akhir Tahun, Beli PS5 Pro!
Penjualan Lesu, Tesla PHK Belasan Ribu Karyawan di Seluruh Dunia
10 HP Android Paling Kencang Sedunia, Banyak Dijual di Indonesia
Axioo Berdayakan 100+ SMK di Indonesia Jadi Service Center Bantuan
Review Axioo Hype 5 AMD: Laptop Murah yang Bisa Diandalkan
Axioo Pongo 760 V2 Meluncur, Laptop Gaming Murah Spek ‘Rata Kanan’