Teknologi yang ‘Temui Ajal’ di 2019
Tak ada hal yang abadi di dunia ini, teknologi sekalipun. Meski dibuat untuk mempermudah kehidupan kita tapi tetap saja ada kalanya teknologi tidak bisa bertahan lama, atau menemui ajalnya karena tak lagi berguna.
Tahun ini, banyak juga teknologi yang dianggap tidak berguna. Meski sempat bertahan beberapa tahun, namun penciptanya memutuskan untuk tidak lagi memperpanjang hidup teknologi tersebut. Selain tak banyak penggunanya, kompetisi dengan teknologi buatan vendor lain juga membuat mereka tak bisa bertahan.Berikut ini beberapa teknologi yang dimatikan oleh penciptanya di tahun ini. Mulai dari teknologi buatan Google sampai Apple.
Google+
Ini merupakan platform media sosial yang dibuat Google untuk menyaingi Facebook. Diluncurkan ditahun 2011, Google+ harus menemui ajalnya di tahun ini karena tidak bisa bersaing dengan Facebook dan Twitter. Padahal platform ini bisa terkoneksi langsung dengan Google Photos, Hangouts, bahkan Youtube. Walaupun begitu, Google+ tak kunjung menghasilkan keuntungan bagi Google sehingga harus dimatikan pada September lalu.
iTunes for Mac
Tak semua hal yang dibuat Apple bisa semenarik Mac dan iPhone. Diluncurkan sejak tahun 2001, Apple memutuskan untuk mengganti iTunes for Mac dengan 3 software yang berbeda. Mulai dari Apple Music, Apple TV dan Apple Podcasts. Perangkat manajemen musik dan media yang tersedia di Mac itu akan di-shutdown tahun ini. Transisi itu akan dilakukan bersamaan dengan kemunculan sistem operasi terbaru Apple, macOS Catalina.
Inbox by Google
Aplikasi email popular dari Google ini telah dimatikan sejak April tahun ini. Padahal umurnya masih muda, baru 5 tahun karena pertama kali di launch pada 2014 lalu. Para pengguna Inbox sudah diberikan peringatan bahwa aplikasi ini akan dihentikan. Google pun mengarahkan pengguna ke apllikasi Gmail. Mereka memastikan jika semua fitur yang ada di Inbox akan ditambahkan ke aplikasi email tersebut.
Apple AirPower Wireless Charging Mat
Produk ini memang baru diumumkan kehadirannya pada September 2017, namun belum sampai diproduksi masal. Tadinya diharapkan produk mirip matras ini akan mampu melakukan pengisian daya beberapa produk Apple sekaligus. Namun sayang, Apple memutuskan untuk tidak melanjutkan produksi AirPower Wireless Charging Mat itu di Maret ini karena dianggap tidak mampu memenuhi standar perusahaan.
Samsung Blu-Ray Players
Gara-gara layanan streaming, seperti Netflix dan kawan-kawan, semakin memiliki banyak penggemar, alat pemutar video pun tak lagi diperlukan. Kebutuhan untuk cakram video dan pemutarnya pun menurun. Inilah yang menyebabkan Samsung akhirnya memutuskan untuk tak lagi memproduksi pemutar Blu-Ray. Bahkan yang seri 4K sekalipun.
VIDEO Hands-On Redmi Note 8 Pro