Home
/
Digilife

Tips Amankan Saldo E-Wallet hingga Akun E-Commerce dari Modus Kurir Paket

Tips Amankan Saldo E-Wallet hingga Akun E-Commerce dari Modus Kurir Paket

Ilustrasi foto: Shamin Haky/Unsplash

Vina Insyani16 March 2023
Bagikan :

Uzone.id — Modus penipuan dengan cara berpura-pura jadi kurir paket dan mengirimkan file APK membuat warga resah. Tak sedikit yang terperangkap penipuan ini karena mereka menggunakan cara yang familiar di pengguna.

Jika sudah terlanjur menginstal APK palsu tersebut, data dan informasi pribadi di perangkat kalian otomatis dalam bahaya.

Aplikasi tersebut di program untuk mencuri data rahasia dari handphone calon korban, seperti foto, video, SMS, akses akun m-banking dan lain-lain. Tak terkecuali saldo e-wallet dan juga akun e-commerce kalian.

Maka dari itu, simak lima tips agar masyarakat terhindar dari penipuan online lewat pengiriman file APK menurut Direktur Corporate Affairs Tokopedia, Nuraini Razak.

Jangan asal klik link atau download file APK

Hal pertama yang harus dilakukan adalah jangan langsung mengklik file dan bahkan mengunduh file yang dikirimkan lewat akun WhatsApp oleh orang yang tidak kalian kenal. 

Apalagi ada orang-orang yang mengaku sebagai pengirim paket, jangan langsung percaya.

“Jika pengguna terlanjur mengklik atau download file APK ilegal, segera kembalikan handphone ke setelan pabrik (reset factory),” kata Nuraini.

Selanjutnya, ubah seluruh data di semua akun aplikasi yang menyimpan data pribadi, seperti nomor handphone, e-mail, password dan PIN, di aplikasi perbankan dan yang berkaitan dengan transaksi digital lainnya, seperti Tokopedia.

Konfirmasi ulang dan laporkan informasi mencurigakan

Kedua, lakukan konfirmasi ulang ke orang-orang terkait, jika kalian mendapat undangan, pastikan dulu orang tersebut adalah nomor asli orang yang kalian kenal atau bukan. Jika dari pengirim paket, pastikan dulu lewat customer service atau lacak paket kalian lewat website resmi.

Untuk promo, undian dan juga informasi dari Tokopedia, Nuraini menjelaskan kalau pihaknya selalu menyampaikan lewat situs resmi, mulai dari seperti situs web, blog resmi, dan media sosial centang biru, serta email dengan domain @tokopedia.com.

“Harap waspada jika menerima email dan/atau file APK dengan domain lain, seperti @tokopedia.co.id, @gmail.com dan lain-lain, karena itu pasti bukan dari Tokopedia,” ujar Nuraini.

Ia menyarankan untuk melaporkan lewat layanan 24/7 Tokopedia Care atau Tokopedia Help jika menerima pesan dan file APK yang mengatasnamakan Tokopedia.

Aktifkan fitur keamanan dan rajin ganti password

Tips ketiga, lakukan pembaruan sistem operasi, aplikasi dan software di handphone kalian secara berkala untuk meningkatkan keamanan perangkat.

“Dalam bertransaksi daring, tingkatkan keamanan dengan mengaktifkan fitur keamanan akun di aplikasi-aplikasi terkait,” ujar Nuraini.

Kalian juga dianjurkan untuk mengganti password secara rutin termasuk akun e-commerce dan aplikasi perbankan. 

Sebisa mungkin hindari menggunakan password yang sama antar akun dan jangan pernah sebar kode OTP atau password ke orang lain. 

“Di Tokopedia, masyarakat bisa mengaktifkan berbagai fitur keamanan yang ada, salah satunya PIN Tokopedia,” ujar Nuraini.

Hindari bertransaksi di luar platform resmi

Keempat, platform marketplace biasanya menggunakan sistem rekening bersama (rekber) untuk melindungi pengguna ketika bertransaksi secara online. 

Dengan sistem ini, uang pembeli hanya akan diteruskan ke penjual jika produk sudah diterima oleh pembeli sesuai pesanan, maka dari itu hindari bertransaksi di luar platform e-commerce agar kalian terlindungi dari modus penjualan palsu.

Jika ada pihak yang meminta melanjutkan komunikasi atau bertransaksi di luar platform resmi, segera lapor melalui customer service instansi yang bersangkutan. Di Tokopedia, pengguna bisa lapor lewat pusat bantuan Tokopedia Care,” saran Nuraini.

Jangan bagi data pribadi di media sosial

Terakhir, jangan sembarangan memberi informasi pribadi melalui media sosial, mulai dari nomor handphone, alamat rumah, nama lengkap ibu, nomor rekening bank, NIK, KK dan data pribadi lainnya.

Kalau begini, potensi kebocoran dan pencurian data akan makin besar apalagi ketika perangkat atau akun kalian dibobol.

Maka dari itu, literasi digital juga harus ditingkatkan di kalangan masyarakat agar makin melek dengan potensi kejahatan siber. Selain itu, Tokopedia juga melakukan edukasi terkait perlindungan data bagi pengguna seperti media sosial resmi, blog atau workshop.

Seperti yang sudah ada, Tokopedia bersama pemerintah dan mitra strategis lain terus bekerja sama dalam meningkatkan literasi digital masyarakat.

“Salah satunya melalui modul literasi mengenai perlindungan data pribadi di ruang daring. Modul ini bisa diakses siapapun secara gratis melalui halaman khusus Tokopedia Care,” jelas Nuraini.

populerRelated Article