Home
/
Digilife

Cerita Tifatul Sembiring Dijegal Ingin Migrasikan TV Analog ke TV Digital

Cerita Tifatul Sembiring Dijegal Ingin Migrasikan TV Analog ke TV Digital
Tomy Tresnady06 August 2021
Bagikan :

Tifatul Sembiring (Foto: Tangkapan layar Zoom)

Uzone.id - Indonesia akan menyambut era baru teknologi penyiaran karena Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) sudah memiliki jadwal migrasikan siaran TV analog ke TV digital mulai tanggal 17 Agustus 2021 nanti.

Namun, pemerintah sendiri sebetulnya sudah mencangnkan migrasi siaran TV analog ke TV digital pada tahun 2011, seperti dilontarkan oleh Tifatul Sembiring, yang pernah menjabat Menteri Komunikasi dan Informatika di era Presiden RI Ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono.

“Jadi, sebetulnya migrasi itu sudah kita canangkan sejak 2011, kenapa? karena spektrum yang digunakan televisi saat ini itu kan gold spektrum, spektrum yang emas, yang mahal gitu loh. Jadi, kalau kita pindah dari analog ke digital, banyak keuntungannya,” tutur Tifatul di acara Temu Kangen Menteri Tifatul Sembiring melalui virtual, Rabu (4/8/2021).

Kemudian, Tifatur menjelaskan bahwa satu kanal televisi digital bisa dibagi 12 kanal.

BACA JUGA: Kenapa Pendidikan Indonesia Butuh Chromebook?

Dia mencontohkan untuk sekarang terdapat 24 kanal. Sehingga yang tadinya satu kanal ‘dimakan’ oleh satu stasiun televisi, maka dengan adanya digitalisasi, satu kanal bisa untuk 24 kanal.

“Kemudian juga misalnya dari segi power consumption, maksudnya listrik ya, digital ini kan mengonsumsi sedikit sekali sekitar 24 watt, tapi TV analog lama kan sampai 200 watt lebih, 300 (watt), bahkan lebih besar,” ungkap Tifatul.

Menjadikan siaran TV analog ke siaran TV digital juga banyak keuntungannya. Salah satunya pita frekuensi bisa digunakan untuk kepentingan lain, salah satunya untuk kepentingan telekomunikasi.

“Sebenarnya dari dulu sudah kita canangkan ini, akan tetapi kan ada pihak-pihak menghalangi, mereka tidak mau berkompetisi dengan stasiun-stasiun yang lain, itu. Nah, permainan-permainan seperti ini, kita berbuat untuk bangsa ya, jadi kita corporate right (cek) bagaimana kita tetap jalan di jalan yang benar,” ungkap dia.

Selanjutnya, Tifatul mengingatkan bahwa dunia sudah berubah karena tidak ada lagi pabrik-pabik TV analog yang diproduksi.

“Kalau ngomong sekarang kan sudah digital ekonomi, masa pandemi ini Gofood aja, telemedicine, main-main kayak gitu lah,” kata dia.
Selain itu, Tifatul juga mengatakan bahwa perkembangan era digital di masa pandemi Covid-19 ini, membuat toko-toko tradisional di Tanah Abang jadi sepi karena orang-orang beralih ke belanja online.

“Apalagi di masa pandemi, e-learning, e-education sudah ada di Yogyakarta mengoneksikan 300 sekolah. Jadi maksud saya ini tetap strategis Kemenkominfo ini,” kata dia.

populerRelated Article