Dunia Metaverse Telkom Bakal Bernama Indiverse?
Ronny Rahmat H, Senior Advisor II PT Telkom Indonesia Tbk (Foto: Uzone.id)
Uzone.id - Indonesia turut larut dalam perlombaan membangun ekosistem dan infrastruktur metaverse. Apalagi itu akan menjadi penentu keberadaan teknologi metaverse di Indonesia.
Dalam materi yang disampaikan oleh Ronny Rahmat H, Senior Advisor II PT Telkom Indonesia Tbk, dalam webinar bertema 'Expert Insight - Indiverse (Indonesia Digital Metaverse)' pada Kamis (17/3/2022).Dalam paparannya, Ronny mengulas soal Indiverse, yakni konsep platform co-creation Metaverse untuk meningkatkan daya saing Indonesia.
Menurutnya, metaverse adalah bagian dari evolusi perkembangan internet yang akan segera memasuki era web generasi ke-3 (WEB 3.0).
Metaverse akan menjadi model implementasi teknologi Web 3.0 dengan memberikan pengalaman yang lebih imersif.
BACA JUGA: Tiba di Mandalika, Quartararo dan Fernandez Beli SIM Card Apa?
Istilah metaverse menjadi booming setelah Mark Zuckerberg mengumumkan perubahan Facebook menjadi Meta di akhir tahun 2021, kemudian menjadi trending di seluruh dunia.
Terjadi efek bola salju terhadap percepatan adopsi information and communication technologies (ICT) di industri atau ekonomi digital. Metaverse mempercepat transformasi digital dari bentuk dan fisik menjadi virtual imersif.
Kemudian, apakah Indiverse akan menjadi produk digital Telkom berikutnya? Menurut Ronny itu sangat memungkinkan.
"Menurut saya sangat memungkinkan. Sangat memungkinkan bisa jadi the next digital product (Telkom). Tadi clue-nya sudah disampaikan ya. Kalau semua leader itu bicaranya sama, itu kan possibility-nya gede banget," kata Ronny.
Dia mencontohkan ketika para pemimpin perusahaan teknologi raksasa bicara soal metaverse, seperti CEO Meta Mark Zuckerberg, CEO Alphabet Sundar Pichai hingga CEO Qualcomm Cristiano Amon, maka kemungkinannya pasti terjadi.
"Nah, Telkom tentunya sangat punya opportunity yang besar," kata dia, lalu menambahkan bahwa Telkom punya kapasitas dan potensi yang luar biasa besar.
BACA JUGA: Twitter Singkirkan 50 Ribu Konten Hoaks Soal Rusia-Ukraina
"Apalagi Telkom ini kan perusahaan market leader. Memang ya, di dalam industri telco dan ini menjadi perusahaan yang menjadi dambaan masyarakat. Kalau memang masyarakat sedang membutuhkan, sedang memerlukan sesuatu yang menjadi...katakanlah trending, seuatu yang jadi the next high tecnology, seharusnya Telkom bisa hadir," tutur dia.
Menyinggung pendapatan yang diraih dari bisnis metaverse, Ronny menerangkan bahwa bisnis model kolaborasi seperti metaverse akan ada sharing ekonomi.
"Jadi, semua saling berkolaborasi. Semua saling mendukung dalam men-delivery product," ujarnya.
Dia menambahkan bahwa Telkom tidak akan memikirkan branding, tidak akan memikirkan product maturity, tidak akan memikirkan bagaimana membuat NFT, membuat Token.
"Telkom hanya fokus kepada reliability, security, scalability, karena semua ini kan di Telkom mesinnya," ujar Ronny.
Menurutnya, banyak peluang tercipta untuk inovasi, untuk mengciptakan produk-produk dan layanan yang diinginkan oleh pasar. Setidaknya, ini bisa jadi efek bola salju.
"Paling tidak Telkom sudah berperan, membuka seluas-luasnya keterlibatan semua stakeholder, membuka selebar-lebarnya pintu inovasi, product dan service. Ujung-ujungnya revenue diharapkan secara value meningkat," ucap Ronny.