Film \'Cek Toko Sebelah\' Akan Tayang di Bioskop China
Uzone.id - Kalau film garapan China terbentang di bioskop Indonesia sudah biasa, tapi kalau film Indonesia nangkring di bioskop China baru luar biasa.
Yup, film komedi 'Cek Toko Sebelah' bakal mengukir sejarah baru perfilman nasional. Film karya Ernest Prakasa itu siap disajikan kepada masyarakat China melalui bioskop di sana.Ernest berbagi kabar bahagia melalui akun Twitter pada Selasa malam (18/9/2018).
Ernest memajang poster film resmi yang menampilkan para pemeran, yakni Dion Wiyoko, Adinia Wirasti, Chew Kin Wah, Gisella Anastasia dan Ernest sendiri.
Dapet kabar Cek Toko Sebelah akan edar di bioskop China ???????????????????? pic.twitter.com/JHCat8iW5n
— Ernest Prakasa (@ernestprakasa) 18 September 2018
Namun, yang membedakan untuk promosi di China adalah ada aksara Tionghoa di atas tulisan 'Cek Toko Sebelah'.
Setelah itu, Ernest juga memberikan informasi lebih lanjut kalau produser Chand Parwez Servia dari Star Vision Plus adalah film Indonesia pertama yang akan didistribusikan di bioskop-bioskop China.
"Semoga jadi awal yang baik bagi film-film Indonesia lainnya!," tulis Ernest.
Menurut produser gw Pak Chand Parwez Servia dari @Starvisionplus, Cek Toko Sebelah adalah film Indonesia pertama yg akan didistribusikan di bioskop2 China. Semoga jadi awal yg baik bagi film2 Indonesia lainnya! ???????????????????? pic.twitter.com/w4rAOaeCgY
— Ernest Prakasa (@ernestprakasa) 19 September 2018
Dilaporkan Antara, Nantinya yang akan tayang di bioskop China bukan cuma Cek Toko Sebelah saja, ada tiga film Indonesia lainnya, yakni 'Kartini', 'Sweet 20', dan 'Galih dan Ratna'. Keempat film itu ditayangkan pada 21-22 September mendatang.
'Cek Toko Sebelah' adalah salah satu karya Ernest yang sukses di pasaran. Film ini tayang pada Desember 2016 dan telah meraup 2,5 juta penonton dalam 37 hari tayang di bioskop.
Bahkan, 'Cek Toko Sebelah' mendapat tiga kali lipat dari jumlah penonton film Ngenest, yang juga disutradarai oleh Ernest.
Ide cerita film ini dibuat berdasarkan pada realitas etnis Tionghoa saat anak beranjak dewasa, kuliah yang tinggi, mirisnya ujung-ujungnya bekerja di toko orang tuanya sendiri.