Home
/
Digilife

Netizen Indonesia Paling Tidak Sopan, Guru Besar Unpad Ungkap Penyebabnya

Netizen Indonesia Paling Tidak Sopan, Guru Besar Unpad Ungkap Penyebabnya

-

Tomy Tresnady23 March 2021
Bagikan :

Ilustrasi (Foto: Austin / Unsplash)

Uzone.id - Netizen Indonesia bak singa di padang savana Afrika. Tak ada yang bisa membendung ketika binatang buas itu mengejar mangsanya.

Banyak yang sudah ditumbangkan netizen Indonesia dan daftarnya akan semakin panjang. Raksasa teknologi Microsoft pun dibikin padam akun Instagram resminya ketika merilis laporan Digital Civility Index (DCI) pada akhir Februari 2021.

Terakhir, akun @allenglandofficial milik All England dibikin tewas setelah diserang netizen Indonesia. Sampai artikel ini dibuat, akun All England itu belum juga aktif kembali.

DCI membeberkan data bahwa netizen Indonesia paling tidak sopan di Asia Tenggara. Berbeda dengan Singapura di mana netizennya berada di tingkat paling sopan.  

Guru Besar Fakultas Hukum Universitas Padjadjaran Prof. Dr. Ahmad M. Ramli, pun mengomentari data DCI tersebut. Menurutnya, data yang dirilis DCI bisa menjadi cerminan bagi pemerintah Indonesia sendiri untuk mulai menata ekosistem pengguna internet yang baik.

Selain infrastruktur, kata Prof. Ramli, pemerintah juga perlu membangun ekosistem internet yang sehat.

“Kita bangun sinyal sedemikian rupa hebatnya, sehingga semua bisa terkoneksi. Ekosistem juga harus kita bangun, sosial budaya dan etika harus kita jaga,” tutur Prof. Ramli saat diskusi "Satu Jam Berbincang Ilmu: Polemik UU ITE" secara virtual, pada awal Maret lalu, seperti dilansir Uzone.id dari situs resmi Unpad.ac.id.

Kemudian, Prof. Ramli mengungkapkan bahwa penerapan etika dalam menggunakan internet harus dilakukan oleh setiap pengguna internet di Indonesia.

Jika etika dijaga dengan baik, Indonesia akan lepas dari negara dengan tingkat kesopanan terendah di jagad internet.

Efek Pandemi Covid-19

Rilis Unpad juga menulis, sebagai negara dengan tarif internet termurah di dunia, pengguna internet di Indonesia sangat tinggi. Apalagi didukung dengan jumlah pengguna ponsel pintar sebanyak 167 juta orang atau 89 persen dari total penduduk Indonesia.

Bila dilhat berdasarkan usia, rata-rata jumlah pengguna media sosial di Indonesia berkisar antara usia 25-34 tahun. Akan tetapi, pandemi Covid-19 ternyata menyebabkan penurunan batas usia minimal pengguna media sosial di Indonesia.

“Efek sekolah daring menyebabkan usia minimal pengguna medsos di Indonesia turun hingga usia 6 tahun,” kata Prof. Ramli.

Karena itu, wacana usia minimal penting diterapkan. Namun, aktivitas pembelajaran daring yang dilakukan saat pandemi Covid-19 mau tidak mau mendorong anak mengakses banyak informasi dari internet, salah satunya media sosial.

Prof. Ramli pun mendorong adanya pendampingan bagi anak usia sekolah saat mengakses internet. Pendampingan orang tua berperan penting dalam mencegah meningkatnya sikap tidak sopan, perundungan, maupun akses terhadap konten yang tidak layak.

VIDEO

populerRelated Article