icon-category Digilife

Rentetan Kasus Pembobolan Akun Jenius, Yuk Lebih Waspada

  • 22 Jul 2021 WIB
Bagikan :

Foto ilustrasi: Josh Appel/Unsplash

Uzone.id -- Penipuan dengan mengatasnamakan sebuah bank memang bukan hal yang baru lagi. Namun, seiring berjalannya waktu para pelaku penipuan semakin lihai dalam menjalankan aksinya, khususnya bagi penyedia layanan bank digital.

Seperti yang baru-baru ini terjadi, marak penipuan yang mengatasnamakan aplikasi tabungan digital Jenius melalui panggilan ataupun pesan. Beberapa korban mendapatkan pola yang serupa, yaitu melalui panggilan telepon. Kerugian yang dialami pun tak sedikit, dari jutaan hingga ratusan juta rupiah.

Berikut beberapa kasus penipuan yang mengatasnamakan Jenius.

Uang Rp110 juta terkuras habis

Kejadian ini masih hangat dibicarakan di jagad Twitter dan berdasarkan keterangan korban, kejadian ini terjadi pada 14 Juli 2021. Seorang nasabah dengan akun @theresiaaliva menjadi korban oknum-oknum yang mengaku sebagai CS Jenius. Kejadian berawal dari sebuah panggilan telepon yang mengatakan bahwa korban harus mengganti kartu debit dan harus mengisi sebuah tautan.

Hingga akhirnya, korban tak bisa login ke akun Jenius miliknya. Lalu, keesokan harinya setelah melapor ke pihak resmi dan mendatangi Bank BTPN, korban menyadari saldo di rekeningnya hanya tersisa Rp1 saja.

Baca juga: Hati-hati! Penipuan Ratusan Juta Mengatasnamakan Jenius

"Dan yg makin bikin gue kecewa, ternyata seluruh saldo deposito gue terkuras ke rekening sesama @JeniusConnect sendiri atas nama AFIFUDIN,” tulisnya.

Tabungan Rp121 juta dibobol oknum Jenius

Kejadian ini diceritakan oleh korban di jagat twitter dengan akun @musurifu. Menurut cerita yang ia bagikan, kejadian ini terjadi pada November 2020.

Uang tersebut merupakan uang tabungannya saat berada di Jepang dan ditabungnya secara tunai ke Jenius yang dilakukan sebanyak dua kali dalam jumlah Rp70 juta rupiah.

Beberapa hari kemudian setelah menabung, saya mendapatkan telepon via WA dg mengatasnamakan Jenius. Sesaat kemudian alam bawah sadar sedikit demi sedikit lemah dan masuk ke dalam kata-kata perampok itu,” tulisnya.

Padahal menurut penuturan korban, selama dua tahun memakai Jenius di Jepang, ia tak pernah mendapatkan panggilan atas nama pihak Jenius, baru ketika sudah kembali ke Indonesia ia mulai mendapat panggilan tersebut.

Korban mengatakan bahwa kejadian ini akibat kelalaian nasabah yang memberikan kode OTP, dimana kode ini jelas-jelas merupakan rahasia yang tak boleh dibagikan sehingga pihak dari bank sendiri tak bisa membantu banyak.

Baca juga: Viral Nasabah Tertipu Rp110 Juta, Ini Kata Jenius

Pembobolan rekening deposito Jenius

Kasus ini dipublikasikan oleh akun @adihanif92 pada September 2020 yang lalu. Dalam keterangannya, kejadian ini terjadi pada teman dekatnya pada awal September 2020.

Kejadian bermula dari sebuah panggilan ‘Call Jenius’ dengan nomor ponsel, yang membuatnya terkecoh adalah nama "Call Jenius" yang cukup meyakinkan korban kalau panggilan tersebut merupakan panggilan resmi.

Pelaku mengatakan bahwa ada pembaruan sistem dan penggantian kartu ATM, lalu meminta data diri korban yang mengakibatkan pelaku bisa mengakses aplikasi Jenius korban. Dan dalam hitungan menit, pelaku sudah mentransfer dana yang ada di Jenius korban ke rekening lain sebanyak Rp50 juta selama dua kali.

Korban sudah melaporkan kejadian ini ke bank terkait (BTPN), Polda Metro Jaya, dan OJK.

Tertipu oknum Jenius, rugi hampir Rp7 juta

Kejadian ini diceritakan oleh akun Twitter @alysfr_ dan terjadi pada April lalu. Korban mengalami kerugian hampir Rp7 juta karena tertipu panggilan yang mengatasnamakan pihak Jenius.

Dalam panggilan tersebut, pelaku telah mengetahui alamat lengkap korban sehingga korban merasa yakin kalau panggilan tersebut benar dari pihak Jenius. Setelah itu, korban diminta menyebutkan nomor-nomor di kartu debitnya. Hingga lebih jauh lagi, penipu tersebut meminta kode OTP yang dikirim ke korbannya.

Hingga pada akhirnya, akses korban pada aplikasi dan akun Jeniusnya terputus, menyebabkan saldo dalam Jeniusnya sebesar kurang lebih Rp7 juta terkuras oleh penipu.

Dilihat dari rentetan kejadian penipuan yang mengatasnamakan oknum pegawai bank, para penipu berhasil memancing korban untuk memberikan data diri mereka. Ini merupakan salah satu dari jenis social engineering yang marak dipakai penipu.

Semoga kejadian-kejadian diatas bisa membuat kita lebih hati-hati lagi ketika mendapat panggilan yang mengatasnamakan pihak bank.

Biar gak ketinggalan informasi menarik lainnya, ikuti kami di channel Google News dan Whatsapp berikut ini.

Bantu kami agar dapat mengenal kalian lebih baik dengan mengisi survei di sini