Udara Jakarta Terburuk di Dunia, Kulit Kamu Bisa Cepat Keriput
Ilustrasi. (Foto: Unsplash)
Uzone.id - DKI Jakarta menjadi kota kedua dengan kualitas udara terburuk di dunia menurut AirVisual—situs penyedia informasi polusi harian kota-kota di dunia—pada 29 Juli 2019 sore.Di atas DKI Jakarta, ada Dubai. Sementara itu, Tashkent menduduki posisi ketiga. Ya banget, ini bukan prestasi yang layak dibanggakan.
Polusi udara bisa memicu banyak perubahan mengerikan pada tubuh kamu. Selain menyebabkan kerusakan pada jantung dan paru-paru, polusi udara bisa bikin kulit kamu cepat tua, dan lainnya.
Baca juga: Jang Ki Yong Debut Film Layar Lebar ‘Bad Guys: The Movie’
Mengutip Reader’s Digest, berikut ini lima dampak terjadi pada tubuh kalau kamu terpapar kualitas udara buruk kayak di DKI Jakarta.
Meningkatkan risiko autisme pada anak
Ibu hamil yang tinggal di kota yang penuh kabut asap dua kali lebih berisiko memiliki anak penyandang autisme. Namun, hubungan antara polusi udara dengan perkembangan otak belum diketahui jelas.
Menurunkan kesuburan pada cowok
Sebuah studi menunjukkan keterkaitan antara polusi udara dengan kualitas sperma yang buruk. Peneliti di menganalisis sperma dari 6.475 cowok berusia 15-49 tahun.
Baca juga: Ramalan Bintang Pekan Ini: Dear Leo, Lakukan Hal Seru Buat Diri Sendiri!
Hasilnya, cowok yang menghirup lebih banyak polusi lebih mungkin memiliki sperma yang bentuknya tidak normal dan lebih kecil.
Melemahkan tulang
Kualitas udara yang buruk bisa meningkatkan risiko osteoporosis. Demikian menurut jurnal The Lancet Planetary Health.
Bagaimana polusi udara dapat menyebabkan tulang keropos belum diketahui jelas, tapi peningkatan polutan sedikit saja bisa meningkatkan angka kejadian patah tulang pada orang dewasa.
Baca juga: Intip 5 Rahasia Tuan Rumah Airbnb yang Jarang Diketahui Tamu
Kulit cepat tua
Polusi udara dapat mempercepat penuaan kulit. Polusi udara merusak sel-sel kulit dan mengganggu regenerasi kulit. Alhasil, muncul bintik-bintik dan keriput pada kulit.
Penggunaan tabir surya membantu melindungi kulit dari paparan polusi udara.
Sakit kepala
Sebuah studi menemukan, peningkatan pasien migrain dan sakit kepala lainnya di rumah sakit ketika polusi udara pada sebuah kota sedang tinggi.