Home
/
Digilife

Ikuti Twitter, Facebook Membangkang ke Presiden Trump

Ikuti Twitter, Facebook Membangkang ke Presiden Trump

-

Tomy Tresnady09 June 2020
Bagikan :

Ilustrasi (Foto: Freepik)

Uzone.id - Facebook dan Instagram telah mengikuti langkah Twitter dengan menghapus video kampanye Presiden Donald Trump dengan alasan melanggar hak cipta.

Video hampir empat menit menampilkan gambar-gambar mendiang George Floyd di Minnepolis.

Floyd sendiri meninggal dunia pada 25 Mei 2020 setelah seorang petugas polisi berlutut menekan lehernya selama lebih dari 8 menit.

Melansir dari laman Reuters, Sebuah video tersebut akhirnya menimbulkan aksi solidaritas memprotes kekerasan polisi dan anti-rasis di seluruh negara bagian AS hingga Eropa.

BACA JUGA: Facebook dan Twitter Beda Sikap Hadapi Ucapan Trump di Medsos

Twitter sendiri menonaktifkan video, sementara Facebook dan Instagram menghapus postingan berisi video.

Trump telah memprotes penghapusan itu dengan menyebutnya "ilegal" melalui cuitan di Twitter.

CEO Twitter Jack Dorsey lalu menjawab Trump, "Tidak benar dan tidak ilegal. Ini ditarik karena kami mendapat keluhan dari Digital Millenium Copyright Act (DMCA) soal hak cipta."

Juru bicara Facebook, yang juga menaungi Instagram, senada dengan Twitter bahwa keluhan juga datang dari DMCA.

Tidak jelas siapa yang telah mengajukan keluhan hak cipta dalam video tersebut.

Video berjudul "Healing Not Hatred" mencakup gambar demonstrasi yang memprotes kematian Floyd dan suara pidato Trump yang berkata "kematian George Floyd adalah tragedi besar."

Padahal sebelumnya, Facebook dan Twitter sempat berselisih setelah situs micro-blogging itu memberi tanda cek fakta pada sejumlah cuitan Trump soal Pemilu.

kini giliran ‘cekcok’ antara perusahaan teknologi itu dengan sang presiden yang melontarkan pernyataan berbau kekerasan. Namun, apa yang dilakukan Twitter ternyata tidak sepaham dengan Facebook.

CEO Facebook, Mark Zuckerberg mengatakan kalau perusahaan teknologi seperti Twitter dan Facebook tidak semestinya menempatkan diri sebagai “wasit kebenaran” atas ucapan penggunanya.

Jack Dorsey kemudian menjawab,“Hal ini tidak membuat kami ‘wasit kebenaran’. Niat kami adalah untuk menghubungkan titik-titik pernyataan yang bertentangan dan memperlihatkan informasi yang berselisih sehingga orang-orang dapat menilai sendiri. Lebih banyak transparansi dari kami sangat penting agar masyarakat dapat melihat lebih jelas di balik langkah kami.”

VIDEO Unboxing Samsung Galaxy M11

populerRelated Article