icon-category Gadget

Kominfo Klaim Kapasitas Mesin CEIR Cukup Tampung IMEI Baru

  • 12 Oct 2020 WIB
Bagikan :

(Ilustrasi/Unsplash)

Uzone.id -- Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) buka suara soal masalah mesin Centralized Equipment Identity Register (CEIR) yang digunakan sebagai sistem penampung data nomor IMEI perangkat mobile di Indonesia. Tidak seperti yang diberitakan, Kominfo mengklaim mesin CEIR ini masih baik-baik saja.

Dari keterangan resmi Kominfo, Direktur Jenderal SDPPI Ismail mengatakan bahwa mesin CEIR selama ini berjalan normal dan baik-baik saja. Bahkan, data IMEI perangkat HKT (handphone, komputer, tablet) produksi dan impor terbaru sampai 10 Oktober kemarin sudah dimasukkan ke dalam CEIR.

“Sudah diunggah data IMEI ponsel baru yang kemarin sempat tertunda,” ungkap Ismail dalam pernyataan resminya.

Baca juga: Pemerintah Harus Apa Agar Mesin CEIR Penuh Tidak Mengganggu?

Dia melanjutkan, “kapasitas mesin CEIR saat ini mencukupi untuk menerima data terbaru.”

Mesin CEIR sendiri berada di Kementerian Perindustrian dan menjadi acuan bagi para operator seluler untuk memblokir sinyal di perangkat ilegal atau black market (BM). Pengelolaan mesin ini dilakukan oleh Kemenperin dan Kominfo untuk mengoordinasikan operator dalam menjalankan ketentuan pengendalian IMEI.

“Apabila ada produsen yang saat ini belum bisa memasukan data nomor IMEI, mereka bisa segera koordinasi dengan Kemenperin,” tutup Ismail.

Baca juga: Blokir IMEI Belum Kondusif, Konsumen Diimbau Hindari Ponsel Secara Online

Sejak aturan IMEI dijalankan pada 15 September lalu, pengalaman konsumen justru sebaliknya. Tak sedikit yang mengeluh ponsel baru yang dibeli secara resmi atau legal malah tidak bisa menangkap sinyal.

Kemudian tak lama, terungkap bahwa kapasitas mesin CEIR sudah terisi sebanyak 95 persen sehingga tidak memungkinkan bagi ponsel-ponsel baru agar IMEI-nya didaftarkan. Inilah yang membuat ponsel anyar legal malah turut diblokir dari sistem CEIR.

Biar gak ketinggalan informasi menarik lainnya, ikuti kami di channel Google News dan Whatsapp berikut ini.

Bantu kami agar dapat mengenal kalian lebih baik dengan mengisi survei di sini