Pemuda Digital: Sabda PS dan Gebrakan Edukasi Lewat Zenius.net
Uzone.id -- Sektor edukasi yang diracik melalui inovasi teknologi di Indonesia sudah begitu berkembang. Salah satu pemain di dalamnya, Zenius.net, menawarkan solusi yang menarik perhatian dan bisa dibilang gebrakan segar.
Pendiri dan Chief Education Officer Zenius, Sabda PS memiliki visi yang sebenarnya tidak rumit, namun implementasinya harus detail sampai ke kulit.Sabda ingin anak-anak di Indonesia bisa berpikir secara kritis di dunia edukasi.
Lulusan ITB ini tiba-tiba dibikin penasaran ketika teman-temannya tamat kuliah dan banyak yang bermimpi melanjutkan studi master ke luar negeri. Ia menemukan bahwa teman-temannya yang dari ITB mendapat skor lebih rendah dibandingkan lulusan negara lain.
Baca juga: Pemuda Digital: Amanda Cole, Sejahterakan Petani Lokal Lewat Konsep Kekinian
Dari situ, ia mempertanyakan apa yang berbeda dari sistem pendidikan di Tanah Air dengan luar negeri, sebab kebanyakan tes masuk ke universitas di luar negeri saat itu bukan tes pengetahuan, melainkan tes pemikiran dasar seperti berpikir matematis, tes verbal, dan logika berpikir.
Sangat mendasar, pikirnya.
Sejak itu ia mencari tahu soal sistem pendidikan Indonesia dan ia menemukan bahwa anak-anak di sini ditekankan harus “tahu” ilmu pengetahuan. Sedangkan sistem pendidikan di luar negeri lebih fokus pada pengembangan pola pikir.
Baca juga: Pemuda Digital: Alfatih Timur, Ajak Masyarakat 'Patungan' Berbuat Baik
Menurutnya, pengetahuan itu sendiri pada akhirnya bisa usang dan tergantikan dengan pengetahuan baru yang akan selalu berkembang, tak seperti pola pikir yang sifatnya universal dan bertahan lama.
Berbekal rasa berani dan tekad yang kuat, Sabda dan rekannya, Medy Suharta mendirikan Zenius pada 7 Juli 2007.
Tentu perjalanannya dalam merintis startup edutech tidak selalu mulus. Awalnya, Zenius hadir sebagai bimbingan belajar offline dan fokus untuk anak SMA yang ingin lolos tes PTN. Kemudian pada 2010, Zenius merilis situs pembelajaran pertamanya, zenius.net.
Per 2017 situsnya ini dikunjungi sebanyak dua juta kali dalam sebulan. Platform ini juga menjadi jembatan antara para murid dengan tenaga pengajar seperti para guru dan profesional.
Baru sekitar 2019 layanan digital ini memiliki materi dan fitur belajar berupa modul dan video yang dapat diakses melalui aplikasi mobile di platform Google Play Store dan Apple App Store. Uniknya, layanan Zenius ini sifatnya gratis, alias bebas biaya.
Hingga saat ini, Sabda masih mempertahankan visinya sejak awal, yakni menghadirkan solusi dalam bentuk revolusi pendidikan yang fokus pada pengembangan berpikir kritis, logis, rasional, dan pengetahuan sains yang terintegrasi.
VIDEO: Uzone Talks: Masih Muda Jadi CEO Telkomsel?