Pesona Saab 900 Aero Turbo di Film 'Drive My Car'
Saab 900 Aero Turbo di film Drive My Car (Foto: Istimewa)
Uzone.id - Film asal Jepang berjudul 'Drive My Car' berhasil meraih penghargaan bergengsi, termasuk memenangkan penghargaan dari Festival Film Cannes untuk skenario terbaik, meraih Penghargaan Lingkaran Kritikus Film New York dan Film Terbaik dari L.A. Film Critics Association.
Ketika saya membaca judulnya pertama kali, dalam pikiran saya film ini bakal menghadirkan banyak adegan laga mobil kebut-kebutan, bertabrakan hingga remuk.Namun, saat membaca beberapa literasi tentang film ini dan sedikit trailer di YouTube, penyuka film macam 'Ford v Ferrari' atau 'Fast and Furious' bisa saja langsung menjauh dari tontonan film ini dan merekomendasikan orang-orang untuk tidak menontonnya.
BACA JUGA: Warna Baru Yamaha XMAX, Biar Gak Bosenin
Film ini jadi begitu istimewa bagi penyuka mobil retro, karena Saab 900 Aero Turbo seolah bersaing jadi bintang utama.
Mobil buatan 1990 atau 1991 - masuk generasi pertama - itu yang ditampilkan di film ini begitu orisinil. Nyaris tanpa cela. Mulus bak kulit Anya Geraldine.
Sebelum jauh membahas Saab 900 Aero Turbo, saya mohon izin untuk sedikit mengulas cerita dalam 'Drive My Car'.
Film karya Ryusuke Hamaguchi ini mengadaptasi cerita pendek berjudul 'Men Without Women' yang ditulis Haruki Murakami. Film ini merupakan film jalanan yang menghantui perjalanan cinta, kehilangan, penerimaan, dan kedamaian.
'Drive My Car' menceritakan tentang aktor panggung dan sutradara muda Yusuke Mafuku (Hidetoshi Nishijima) yang tengah berduka atas kematian sang istri. Dia menerima tawaran untuk mengarahkan produksi Uncle Vanya demi mengalihkan perhatiannya dari rasa sakit akibat kehilangan belahan hati.
Singkat cerita, dia pun bertemu Misaki Watari (Toko Miura), seorang wanita muda dan cantik bertugas jadi sopir pribadi Misaki. Di sinilah peran Saab 900 Aero Turbo sangat menonjol.
Wartawan Auto Week sempat bertanya kepada Geoff Wardle, salah satu perancang Saab 900 Aero Turbo, mengenai film berdurasi 3 jam ini sama sekali tidak menyinggung nama Saab.
“Itulah arti hidup sebagai desainer mobil,” kata Wardle. Dia sendiri pun bertanya-tanya soal kehadiran Saab di 'Drive My Car'.
BACA JUGA: Vespa Benz Owners (VBO) Rayakan Hari Jadi yang Pertama
Seingat saya, Saab pernah dipasarkan di Indonesia, namun sulit sekali mencari jejak digitalnya di dunia maya.
Saab, sudah menyatakan bangkrut pada tahun 2011 setelah alami krisis keuangan pada perusahaan otomotif asal Swedia itu.
Namun, National Electric Vehicle Sweden (NEVS), perusahaan otomotif asal China, pernah berusaha menyelamatkannya dengan membeli pabrik Saab, namun penjualan Saab tetap seret sehingga NEVS pun tak lagi mengusung nama Saab dan menggantinya dengan mobil listrik.
Setengah saham Saab sempat dibeli oleh General Motors (GM) di tahun 1989 dengan nilai USD600 juta, kemudian mendapat kepemilikan penuh pada tahun 2000 dengan tambahan dana sebesar lebih dari USD125 juta.
Kemudian, GM menjual saham Saab ke Spyker Cars NV, produsen mobil sport asal Belanda di tahun 2010.
Sebetulnya, produsen mobil sport Swedia, Koenigsegg bersama Beijing Automotive Industry, di tahun 2009 tertarik untuk membeli Saab namun gagal karena tidak mencapai kesepakatan.
Beijing Auto cuma bisa membeli beberapa teknologi Saab senilai USD200 juta dollar untuk digunakan pada mobil produksi mereka.
Masyarakat Indonesia mungkin mendengar nama Saab setelah Swedia menawarkan pesawat tempur JAS 39 Gripen buatan Saab.
Yup, pesawat tempur yang harganya sekitar USD69 juta per unitnya itu jadi pertimbangan Indonesia dalam memperkuat pertahanan udara.
Nama Saab di merek mobil sudah tamat, namun merek ini masih diperhitungkan di dunia pertahanan.
Setidaknya, penggemar Saab tak mau menyerah begitu saja. Mereka menghidupkan kembali Saab dengan karya digital berupa render tak resmi.
Klub Saab di Amerika Utara rencananya menggelar Konvensi Pemilik Saab di The Lodge at Deadwood di Deadwood, South Dakota, pada 21-24 Juli.
Kembali ke 'Drive My Car', mobil Saab 900 Aero Turbo mampu memikat penonton sepanjang film. Secara tak langsung, mobil merah kinclong ini menjadi karakter utama sebagai saksi bisu perjalanan Yusuke diterpa titik terendah dalam hidup, sampai akhirnya menemukan kembali arah untuk menikmati hidup.
Saab 900 Aero Turbo menjadi roda penggerak serta ruang karakter-karakter manusia di dalamnya untuk memutahkan kegundahan, dan ia tak menghakimi. Tetap konsisten melaju dengan cepat dan mulus.