Home
/
Digilife

Transaksi Bitcoin Global Naik, Indonesia Hanya 1 Persen

Transaksi Bitcoin Global Naik, Indonesia Hanya 1 Persen

Birgitta Ajeng15 April 2021
Bagikan :
  • Ilustrasi. (Foto: Unsplash)

Uzone.id - Bitcoin sedang menjadi hype belakangan ini. Tak heran, jumlah transaksinya juga ikut melonjak secara global. Fenomena ini sebenarnya juga terjadi di tanah air, meski volumenya belum terlalu besar.

CEO Indodax, Oscar Darmawan juga menyebutkan bahwa kehadiran Bitcoin sejatinya sama dengan kehadiran teknologi Blockchain.

Blockchain dan Bitcoin hadir bukan untuk menggantikan ekosistem yang ada selama ini, melainkan menjadi pelengkap.

"Jadi, kenaikan transaksi Bitcoin memang terjadi di seluruh dunia dan hampir setiap negara. Bitcoin seperti kripto sendiri hadir untuk melengkapi ekosistem yang sudah ada dan bukan untuk menggantikan," kata Oscar dalam pernyataan resminya.

Baca juga: Mengenal Tren Baru di Dunia Aset Digital, Non-Fungible Token NFT

Ia juga membantah rumor transaksi saham turun lantaran meningkatnya transaksi kripto. Menurutnya, hal itu tidak benar, karena volume dan transaksi kripto memang sedang naik di seluruh dunia.

“Ini terjadi karena harga kripto seperti Bitcoin yang menguat. Di sisi lain, tipe trader kripto sendiri berbeda dengan trader saham. Trader kripto lebih high risk and high gain. Tidak ada yang perlu dikhawatirkan soal fenomena ini," ujar Oscar.

Sementara itu, transaksi Bitcoin di Indonesia sebenarnya tergolong kecil, yaitu hanya 1 persen dari transaksi volume global. Menurutnya, kenaikan volumenya tidak terlalu signifikan dibandingkan tahun 2017 lalu.

Baca juga: Pendiri Twitter Lelang Cuitan Pertamanya

Tetapi sisi positif saat ini di Indonesia, Bitcoin sudah ditetapkan sebagai komoditas dan dilindungi kepemilikannya oleh hukum.

Hal-hal mengenai Bitcoin dan aset kripto sudah diatur oleh Kementerian Perdagangan dan Badan Pengawas Perdagangan Bursa Berjangka dan Komoditi (BAPPEBTI).

Indonesia sendiri saat ini berusaha menjadi salah satu tempat transaksi Bitcoin yang dikenal di masyarakat global dan diharapkan ikut meningkatkan devisa ke Indonesia.

"Indonesia sedang berusaha mengejar ketinggalan dan sejajar dengan negara-negara maju lainnya di bidang kripto maupun blockchain," ungkap Oscar.

Selain itu, Indonesia tidak akan menggunakan cryptocurrency sebagai alat pembayaran. Ditambah lagi dengan adanya pernyataan bahwa pemerintah akan membuat uang digital atau melakukan digitalisasi Rupiah.

VIDEO: Review Oppo A54, Tahan Air dan Debu

populerRelated Article