Salah satu ponsel flagship Huawei yang biasanya diungkap setelah pertengahan tahun adalah seri Huawei Mate. Seharusnya, Huawei Mate 40 jadwalnya dirilis pada akhir September 2020, namun rumor yang beredar, keberadaan ponsel ini masih misterius. Bisa jadi ponsel ini baru hadir pada 2021.
Ketegangan yang terjadi antara pemerintah Amerika Serikat dengan Huawei masih berlanjut, salah satu dampak besarnya adalah pengguna ponsel Huawei disebut-sebut terancam tidak mendapatkan update OS Android. Tapi, admin media sosial Huawei kok berkata lain?
Cuma Huawei yang mengerti bagaimana rasanya ‘dimusuhi’ hampir satu dunia gara-gara Amerika Serikat. Kendati begitu, Huawei masih punya pegangan potensial untuk pertumbuhan pasarnya, yakni di Afrika.
Selain prediksi bahwa MediaTek akan kena dampak negatif, ada juga yang mengatakan Qualcomm dan brand ponsel pintar lain justru akan ‘menang banyak’ berkat konflik yang terjadi di antara pemerintah Amerika Serikat dan Huawei.
Konflik antara Huawei dengan pemerintah Amerika Serikat masih berlanjut sampai sekarang, namun Huawei tampaknya harus bersiap menerima vonis ‘mati’ karena lisensi temporer untuk bekerja sama dengan perusahaan asal AS telah habis. Hal ini diprediksi berimbas ke produsen chipset lain seperti MediaTek.
Berdasarkan pemerintah AS, Huawei selama ini mengakali larangan tersebut dengan membeli komponen asal AS melalui perusahaan pihak ketiga. Nah, gara-gara ini Departemen Perdagangan AS bersiap untuk memblokir 38 perusahaan yang terafiliasi dengan Huawei di 21 negara.
Lisensi sementara yang memperbolehkan Huawei menjalankan kerja sama bisnis secara terbatas dengan perusahaan-perusahaan Amerika Serikat telah berakhir pada 13 Agustus kemarin. Artinya, hal ini dapat mengancam pengguna ponsel-ponsel Huawei terdahulu tidak akan mendapatkan update OS Android.
Huawei mengakui bahwa mereka sedang kehabisan chip prosesor untuk membuat Kirin. Hal ini cukup mengejutkan karena tanpa prosesor tersebut, mereka tidak bisa leluasa memproduksi smartphone.
Amerika memberikan sinyal untuk membuka akses kerja sama perusahaan teknologi asal negaranya itu dengan Huawei. Mereka akan diperbolehkan bekerja sama dalam urusan jaringan 5G standard, di bawah aturan baru yang akan dikeluarkan oleh Departemen Perdagangan Amerika, dalam waktu dekat.
Huawei diberi perpanjangan waktu sampai 90 hari agar bisa melanjutkan urusan bisnis dengan perusahaan AS, terutama Google.
RUPST 2022, Telkom Tambah Satu Posisi Direktur dan Komisaris
XOOPLY, Platform B2B Commerce Metranet Kini Jadi Bagian dari AKEN
PMPL ID Fall 2023: Jadwal, Tim dan Skema Pertandingan
Kendala yang Umum Terjadi pada Rem Tromol, Cek Sebelum Rusak
Ada ChatGPT di Lazada, Pengguna Bisa Minta Rekomendasi Produk ke AI
Plaza Subaru Kini Hadir Surabaya
Hacker Ini Ngaku-Ngaku Curi 10 TB Data Pemerintah Indonesia
Smart TV Sejutaan Avaro Dukung DVB-T2, Nonton TV Digital Tanpa STB
Laptop Tertipis Sedunia Asus Zenbook S 13 OLED Meluncur, Segini Harganya
Ada Mobil Listrik Murah SERES E1, Wuling Pede Air ev Tetap Laku di RI
Kawin IndiHome-Telkomsel Dapat Restu dari Pemegang Saham Telkom