icon-category Gadget

Putusan Pengadilan: Penguasa Dubai Sadap Telepon Istri Pakai Pegasus

  • 11 Oct 2021 WIB
Bagikan :

Ilustrasi (Foto: Nicolas Hirajeta / Unsplash)

Uzone.id - Penguasa Dubai Sheikh Mohammed bin Rashid Al Maktoum diketahui telah memerintahkan peretasan telepon milik istrinya yang terasing, menggunakan spyware Pegasus. Demikian putusan pengadilan London, Inggris.

Pengawasan Putri Haya Binti al-Hussein menggunakan teknologi NSO Group Ltd berdasarkan "otoritas tersurat atau tersirat" dari Sheikh Mohammed. Hal ini diungkapkan Hakim Andrew McFarlane dalam putusan yang diumumkan Rabu (6/10/2021) kemarin.

Sheikh Mohammed dan Putri Haya telah memperebutkan hak asuh anak setelah Putri Haya terbang ke Inggris bersama anak mereka pada tahun 2019.

BACA JUGA: Arti Yamet Kudasi, Lagu Viral Bikin Pikiran Masuk ke Dunia Lain

Sheikh Mohammed juga dikatakan "siap untuk menggunakan tangan negara untuk mencapai apa yang dia anggap benar," tulis Hakim dalam putusannya.

"Dia telah melecehkan dan mengintimidasi sang ibu, baik sebelum keberangkatannya ke Inggris. Sejak itu, kata Hakim, Haya siap untuk menerima mereka yang bertindak atas namanya melakukannya secara tidak sah di Inggris"

Namun, Sheikh Mohammed membantah tuduhan itu dalam sebuah pernyataan kepada Bloomberg. Kasus ini menyangkut "operasi keamanan negara yang seharusnya" dan "tidak pantas bagi saya" untuk memberikan bukti tentang hal-hal sensitif seperti itu, kata dia.

Sheikh Mohammed juga mengatakan bahwa temuan itu karena pasti didasarkan pada gambaran yang tidak lengkap. "Dan juga didasarkan pada bukti "tidak diberikan kepada saya atau pengawas saya," ucap Syeikh

Menurutnya, bukti-bukti itu dibuat dengan cara yang tidak adil.

BACA JUGA: TikTok Viral Prabowo "karena Kita Tidak Punya Uang", Ngomongnya Pas Momen Ini

Diketahui, spyware Pegasus sempat bikin heboh dunia karena telah ditemukan di telepon milik wartawan dan aktivis hak asasi manusia yang menuduh perusahaan Israel pakai teknologi mata-mata itu untuk menguping percakapan dan melacak pesan.

NSO mengatakan bahwa produknya hanya dijual ke badan penegak hukum dan intelijen dari pemerintah.

Sebuah dokumen NSO yang sebelumnya diterbitkan oleh peneliti keamanan menggambarkan Pegasus sebagai alat yang bisa "dari jarak jauh dan diam-diam mengesktrak intelijen berharga dari hampir semua perangkat seluler."

Pegasus bisa diinstal pada smartphone dengan menipu orang yang ditargetkan untuk klik tautan, berdasarkan dokumen atau dengan dengan memaksa smartphone mengunduh alat mata-mata tanpa interaksi dengan pengguna. Biasanya dengan mengeksploitasi kerentanan keamanan para perangkat. (NDTV)

Biar gak ketinggalan informasi menarik lainnya, ikuti kami di channel Google News dan Whatsapp berikut ini.

Bantu kami agar dapat mengenal kalian lebih baik dengan mengisi survei di sini